prolog....
Naruto hidup
Seperti apa yah rasanya saat kita menginginkan suatu hal yang enggak mungkin bisa terjadi? Sinta (bukan nama sebenarnya) pernah berharap tokoh komik Naruto bisa hidup di dunia nyata.
Dikhianati sahabat
“Saat kelas 5 SD, aku dilabarak sama kakak kelas. Mereka bilang kakau aku enggak boleh terlalu mencolok di sekolah. Aku bingung sekali saat itu. Aku merasa enggak pernah menonjolkan diri di depan mereka. Waktu dilabarak aku bersama sahabatku, Rara (bukan nama sebenarnya). Aku kaget dan sedih karena ia sama sekali enggak membela. Ia justru tertawa cekikikan tanpa memperdulikan perasaanku. Aku kesal banget tapi enggak menunjukkan didepannya. Seolah-olah aku merasa enggak sakit hati saat ia melakukan itu. Aku tetap berteman walaupun sikapnya enggak setia kawan.
“Tapi ternyata di akhir kelas 6 SD, ia mengkhianati diriku. Ia menyebarkan gosip kalau aku suka sama Andi (bukan nama sebenarnya). Bahkan ia mengatakannya langsung ke Andi. Padahal aku Cuma bilang kalau Andi sepertinya enak untuk dijadikan sahabat. Rara enggak suka kalau aku sering membicarakan Andi. Karena Andi cowok yang bandel dan enggak disukai di kelas. Sejak peristiwa itu, Andi jadi beda dan terus menjauh. Bukan hanya Andi saja, Rara dan teman sekelasku juga menjauh. Mereka sering mengejek dan membicarakan diriku. Aku merasa enggak nyaman dan merasa sangat kesepian di sekolah.”
Naruto datang
“Dua minggu setelah peristiwa itu, adikku membawa komik Naruto milik temannya. Aku ikut membaca komik Naruto bersama dia. Komik Naruto seri ke empat adalah yang aku baca pertama kali. Yang bercerita tentang pengorbanan Sasuke yang hampir meninggal untuk melindungi Naruto. Setelah membaca komik itu, aku merasa mempunyai pengalaman yang sama dengan Naruto. Aku sangat ingin menjadi Naruto. Naruto punya teman-teman yang setia kawan dan mau berkorban untuk dirinya. Sedangkan sahabatku justru enggak setia kawan, berkhianant, dan menjauhi diriku.
“Setelah membaca komiknya, aku lalu membeli DVD Naruto seri 1 – 108. entah kenapa setiap kali selesai menonton Naruto, aku seperti masuk ke dalam cerita itu. Perasaanku jadi bahagia, berbeda dengan hari biasanya. Rasanya sudah menjadi kebutuhan dan ada yang kurang kalau enggak menonton Naruto.”
Pikiran Aneh
“Aku merasa senasib dengan Naruto yang dibenci oleh semua orang di desanya. Padahal ia suka menolong dan mau berkorban demi sahabatnya. Sama seperti aku yang selalu berusaha berbuat baik untuk teman namun dijauhi juga oleh temanku. Aku sering punya pikiran aneh. Aku ingin Naruto bisa hidup di dunia nyata. Aku ingin bersahabat dnegan Naruto. Aku ingin punya sahabat yang melindungiku, setia kawan, pengertian, mendengar ceritaku, dan mau berkorban. Setiap hari yang ada dipikiranku cuma Naruto. Bahkan aku sempat memimpikan Naruto. Di mimpi itu aku sudah menjadi sahabatnya. Pikiran itu selalu hadir dan aku enggak semangat melakukan apapun. Nilaiku sempat turun dan aku memutuskan berhenti les bahasa inggris. Selama setahunan aku terobsesi dengan Naruto.”
Banyak kegiatan
“Aku mulai sadar kalau aku mengalami masalah. Enggak mungkin Naruto bisa hidup di dunia nyata. Aku berusaha untuk mengatasinya. Aku memperbanyak kegiatanku supaya enggak memikirkan Naruto. Aku aktif ikut olahraga taekwondo, pramuka, les vokal, dan les melukis. Kegiatan-kegiatan itu benar-benar bisa membuatku enggak memikirakn Naruto. Sekarang aku sudah bisa terlepas dari Naruto. Aku merasa lebih baik karena mempunyai dua orang sahabat di perguruan taekwondo-ku.
“Aku mengambil pelajaran dari peristiwa terobsesi Naruto itu. Aku menyadari kalau perasaan kesepian itu datang, karena aku enggak pernah curhat ke orang lain. Sekarang aku sering curhat ke mama. Sehingga aku merasa enggak sendirian kalau punya massalah. Sampai saat ini aku masih suka sama komik Naruto. Tapi hanay sebatas ceritanya saja dan sudah enggak terobsesi lagi.”
so, untuk cek apakah kamu tuh addict juga ma manga...
silakan check this out!!!
Enggak mungkin addict
Kita terpengaruh sama komik, enggak sih? Buruan cek di sini, yuk.
( attention please.... quiz ini diambil dari majalah cewek. Jadi semua masalah dikaitkan dengan kehidupan ceweq. Bagi cowoq-cowoq yang kepengen ikutan quiz ini, silakan mengubah aja kriterianya, imagine what’s d best. Misalnya di options no1, cowok cool jadi cewk cool dan seterusnya,,,, harap maklum..... Penulis)
1. Tipe cowok yang kita inginkan adalah...
a. Cowok cool, bermuka tirus, berambut lurus yang selalu ada buat kita.
b. Secara fisik enak dilihat dan ngobrolnya nyambung.
c. Pintar, humoris dan enak diajak ngobrol.
2. Pose andalan kalau kita dipotret...
a. jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V dan bibir manyun.
b. Kapala dimiringkan, bibir membentuk huruf U dan difoto dari samping.
c. Sesuka kita saja mau foto pakai pose apa.
3. Gaya pakaian yang menurut kita paling oke...
a. Rok mini, jaket bulu, baju kelasi, kaos kaki sebetis, sepatu pantofel. Semuanya harus sepaket
b. Rok mini, t-shirt, sepatu keds, lebih bagus lagi kalau pakai kaos kakai sebetis tapi kalau enggak, it’s OK.
c. Rok mini, celana jeans dan t-shirt. Pokoknya apa aja yang ngebuat kita nyaman.
4. model rambut yang paling sesuai untuk kita...
a. Yang lagi ngetrend tapi harus pas sama bentuk muka kita.
b. Rambut lurus, panjang, dan pakai poni.
c. Rambut lurus, poni pendek banget dan model asimetris.
5. Sehari tanpa komik rasanya...
a. biasa aja. Soalnya masih bisa baca bahan bacaan lain.
b. Ada yang kurang. Tapi enggak apa-apa kok.
c. Delisah karena ada yang kurang. Nonton anime aja kali ye.
6. dalam sebulan kita beli komik sebanyak...
a. Enggak lebih dari tiga. Soalnya harga komik agak mahal.
b. Lebih dari tiga. Kita harus beli setiap kali ada judul komik yang baru.
c. Paling Cuma satu. Malahan bisa enggak beli setiap bulannya.
7. Cowok cool dan cuek itu...
a. agak susah ditaklukkan. Tapi kalau mau usaha pasti bisa kok.
b. Gampang ditaklukkan karena sifat aslinya apsti lembut.
c. Aduuuh, enggak kepikiran sama sekali buat menaklukkan dia. Pengen dekat aja susah banget.
Skor:
1. a=1 b=2 c=3
2. a=1 b=2 c=3
3. a=1 b=2 c=3
4. a=3 b=2 c=1
5. a=3 b=2 c=1
6. a=2 b=1 c=3
7. a=2 b=1 c=3
kalau skor kita:
7 -11 : mirip abis
Aduhhh kita sudah terlalu terpengaruh sama komik nih. Semua hal yang kita lakukan harus sesuai sama tokoh dan cerita komik. Perilaku dan ekspresi kita lama-lama mirip sama tokoh komik. Misal, minta maaf ala Jepang dan selalu foto dengan dua jari. Wah, bisa-bisa teman kita jadi risih dan enggak suka. Boleh saja, suka sama komik. Tapi kita harus bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Misal, tiba-tiba dijodohin sama pangeran. Semua itu kan hanay ada di dalam komik saja dan nyaris enggak mungkin terjadi. Enggak usalah terlalu tergantung sama komik, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan.
12 – 16 : masih wajar, sih
Kita ini memang suka sama komik, tapi enggak sampai terpengaruh banget. Kita kadang memang suka meniru gaya dan penampilan tokoh komik. Tapi hanya untuk kesenangan diri sendiri bukan untuk mencari perhatian orang lain. Dan hanya pada situasi tertentu saja, kita meniru penampilan si tokoh komik. Misal: acara pesta dengan dress code yang unik. Tanpa komik kita msih bisa senang dan terhibur. Bukannya malah jadi enggak semangat. Kita tahu banget batasan yang wajar untuk suka sama komik.
17 – 21 : normaaal
Ciyee... selamat, ya. Ternyata komik enggak mempengaruhi perilaku kita sehari-hari. Ini terjadi karena kita suka komik hanya sebagai bacaan saja. Komik itu hiburan. Kita ini adalah cewek yang realistis banget. Jadi enggak mungkin sampai kerasukan komik. Bisa jadi kita ini menyukai banyak hal sehingga enggak ketergantungan dan memikirakan komik terus. Kita juga enggak meniru perilaku atau penampilan si tokoh komik. Kita PD dan menerima diri kita apa adanya.